Entri Populer: Cemburu

Minggu, 23 Januari 2011

Bagaimanakah Kontribusi Pemanfaatan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran?

  1. Kontribusi Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Tekhnologi komunikasi informasi merupakan suatu tekhnologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat waktu melalui efektivitas pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pendidikan dan pembelajaran.
Efektivitas pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pendidikan dan pembelajaran memberikan kontribusi dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan baik untuk meminimalisasikan kesalahan manusia (human error) seperti kelupaan, kelelahan, dll. Selain itu, pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pendidikan dan pembelajaran memberikan berbagai alternatif pilihan dalam pemecahan masalah dalam pendidikan dan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan tuntutan pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai kualitas/mutu pendidikan dan pembelajaran.
Adapun penerapan, pengembangan dan pendayagunaan tekhnologi informasi juga dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas termasuk didalamnya peningkatan kualitas pendidikan.

Kontribusi yang sangat dirasakan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran adalah akses informasi pendidikan dan pembelajaran yang lebih semakin terbuka dan menyentuh masyarakat luas.
Dengan adanya perkembangan tekhnologi informasi dalam bidang pendidikan telah memungkinkan diadakannya belajar jarak jauh yang menggunakan VCD multimedia interaktif. video teleconference, radio broadcasting for education, e-dukasi.net, multi media pembelajaran dan pengembangan jaringan,  dll. Tekhnologi informasi dalam pendidikan jarak jauh dapat mempermudah interaksi antara guru dan peserta didik maupun interaksi antara peserta didik dalam mendiskusikan materi; mempermudah dalam penemuan sumber belajar, dll.
Penerapan tekhnologi informasi berdampak pada perubahan struktural dan budaya dalam masyarakat (cara belajar, bekerja, bermain dan berpikir) dan meningkatkan kualitas inovasi baik dalam hal pembelajaran, pekerjaan, permainan dan pemikiran. penerapan tekhnologi juga mempengaruhi perkembangan budaya konsumtif, maraknya gejala hedonistik (kenikmatan dunia), perubahan etika, moral, sikap, mental, merenggangnya sikap sosial dan kekerabatan, banjirnya informasi, dll.
Tekhnologi komunikasi berpotensi untuk digunakan dalam bentuk perpustakaan elektronik, surat elektronik, ensiklopedia, sistem distribusi bahan belajar secara elektronik/digital, teledukasi dan latihan jarak jauh dalam cyber system, jurnal ilmiah, masalah pendidikan, pengembangan homopage, vidieo teleconference, dll. Jadi, tekhnologi komunikasi berpotensi untuk pendidikan dalam hal perluasan kesempatan belajar, penyajian program bermutu, perluasan cakrawala, memperpendek jarak dan waktu, merangsang proses berpikir, pendaya gunaan aneka sumber, tumbuhnya profesi baru, meluasnya partisipasi masyarakat, dll.
TIK juga telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dan pembelajaran dari pendidikan tatap muka yang konvensional kearah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan dan pembelajaran lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidispliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan lebih kompetetif. TIK juga telah membuka peluang bagi pelaksanaan pendidikan terbuka dan jarak jauh.
TIK digunakan untuk menciptakan prosedur-prosedur dalam pendidikan dan pembelajaran. Inti dari kegiatan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran adalah menguji prosedur-prosedur pendidikan dan pembelajaran secara empiris, memberi masukan kepada intuisi, dst yang dapat menghasilkan hasil yang sahih dan valid.
Melalui prosedur yang telah diteliti dan dibuktikan secara empiris inilah maka akan menghasilkan produk pendidikan dan pembelajaran seperti media atau instrumen, dll. Dengan demikian maka dengan mudah bagi praktisi pendidikan untuk dapat memilah variabel pembelajaran (kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran) yang dikaitkan dengan kegiatannya dalam pengembangan teori-teori pembelajaran.
Tekhnologi informasi dapat mengundang partisipasi masyarakat dalam bentuk kontrol secara langsung terhadap hal-hal yang dinilai kurang/tidak tepat/tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai dari apa yang disampaikan oleh tekhnologi tersebut. Tekhnologi informasi juga membangun kerjasama masyarakat/dosen dengan PUSTEKOM untuk membuat naskah pembelajaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar