Entri Populer: Cemburu

Minggu, 23 Januari 2011

Bagaimanakah Proses Morfologi Bahasa Gorontalo?

Proses Morfologi Bahasa Gorontalo
Proses morfologis adalah cara pembentukan kata dengan menggabungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain ( Samsuri, 1987) atau proses pembentukan kata-kata dari bentuk yang merupakan bentuk dasarnya, (Ramlan, 1987;27). Berdasarkan pembentukan kata itu maka terjadilah proses afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan dalam Bahasa Gorontalo.
Dalam pembentukan kata-kata tersebut, baik melalui derivasi maupun pemajemukan, mungkin saja terjadi perubahan suatu fonem sebagai akibat penggabungan afiks dengan kata pangkal atau penggabungan dua kata atau lebih. Perubahan fonem inilah yang disebut proses morfologis.
Proses morfologi Bahasa Gorontalo yang dibahas dalam kajian ini adalah pengimbuhan (affixation), pengulangan (reduplication) dan gabungan keduanya. Walaupun pemajemukan (kata majemuk) termasuk bidang morfologi, namun tidak dibicarakan dalam kajian ini.
Adapun pengertian morfologi telah banyak dibicarakan oleh para linguis, diantaranya Crystal dalam Ba’dulu (2005 : 1), mengemukakan bahwa morfologi merupakan cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.
Bauer dalam Ba’dulu (2005 : 2) berpendapat bahwa morfologi membahas struktur internal bentuk kata. Dalam morfologi, analisis membagi bentuk kata kedalam formatif komponenya yang umumnya merupakan morfem yang berwujud akar kata atau afiks dan berusaha menjelaskan kemunculan setiap formatif.
Rusmadji dalam Ba’dulu (2005 : 3) juga mengemukakan bahwa morfologi mencakup kata, bagian-bagiannya, dan prosesnya.
O’Grady dan Dobrovolsky juga masih dalam Ba’dulu (2005 : 3) mengemukakan bahwa morfologi merupakan komponen tata bahasa generatif transformational (TGT) yang membicarakan tentang struktur internal kata.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang proses pembentukan fungsi kata melalui penggunaan morfem.
Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung makna yang bersifat arbitrer yang berarti hubungan antara bunyi dari suatu morfem dengan maknanya sama sekali bersifat konvensional, bukan berakar pada objek yang diwakilinya. Pendapat ini didukung oleh Akmajian dkk dalam Ba’dulu (2005 : 7) yang mengemukakan bahwa morfem adalah satuan terkecil dari pembentukan kaa dalam suatu bahasa yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut kedalam bagian-bagian yang bermakna atau yang dapat dikenal.
Morfem terdiri dari dua macam, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri. Morfem terikat adalah satuan terkecil yang mengandung makna, dan bentuk-bentuk itu tidak bisa dipotong menjadi lebih kecil lagi.
Selain kedua jenis morfem tersebut, terdapat juga morfem unik, yaitu morfem yang mengandung arti tersendiri, tetapi baru dapat berdiri sendiri setelah didampingkan dengan morfem bebas yang lain.

Morfem Bahasa Gorontalo
Pada umumnya, morfem dasar Bahasa Gorontalo terdiri atas satu sampai empat suku kata. Yang bersuku lima sangat terbatas jumlahnya dan biasanya hanya dijumpai pada kata benda dan kata sifat. Demikian juga kata yang bersuku satu terbatas pada beberapa kata yang sebagian besar dapat kita golongkan kedalam apa yang disebut kata tugas.
Adapun, morfem dasar kata kerja Bahasa Gorontalo juga terdiri atas dua atau tiga suku. Kata turunan, yaitu morfem dasar yang telah mengalami derivasi, dapat sampai sepuluh kata atau lebih. Mungkin dalam Bahasa Gorontalo, morfem dasar dapat diberi awalan, sisipan, dan akhiran, dan kata bentukan itu dapat juga mengalamai perulangan.
Sementara itu, sisipan tidak hanya dapat disisipkan pada morfem dasar, tetapi dapat juga disisipkan pada awalan, dan gabungan awalan-sisipan itupun dapat mengalami perubahan.
Contoh:
MD Satu suku    : to (di); to huwali (di kamar)
                                bo (hanya); bo yi’o? (hanya kau?)
                                li (penghubung kepunyaan); hiyali nita (suaminya    Nita)
MD Dua Suku    : hama; mohama (mengambil)
                                wohi; mongohi (memberi)
MD Tiga Suku    : balato; motibalato (berbaring)
                                tuluhu; motuluhu (tidur)
MD Empat Suku      : pia’ato; momia’ato (memanjat)
                                 timbalato; molimbalato (membabat)
MD Lima Suku   : bulia’ata; (Kadal) = Kata benda
                                 hulimayango; mohulimayango (pening/pusing) = Kata   sifat
Contoh berikut ini memperlihatkan bagaimana kemungkinan bentukan sebuah morfem dasar Bahasa Gorontalo.
3     suku : te-te-‘o (morfem dasar)
4     suku : tu-me-te-‘o / lari, berlari (bersisipan –um-)
5     suku : ti-lu-me-te-‘o / lari, berlari (bersisipan –um- dan –il-)
6     suku : pi-lo-te-te-‘o-‘u / kubawa lari (berawalan po-, bersisipan –il-, berakhiran persona –‘u)
7     suku :pi-lo-po-te-te-‘o-‘u / kujadikan berlari (berawalan popo-, bersisipan –il-, berakhiran personal –‘u).
8     suku : ti-to-ti-lo-nggo-te-te-‘o / lari semua (berawalan tonggo-, bersisipan –il- mengalami perulangan)
9     suku : pi-lo-pi-lo-po-te-te-‘o-‘u (sama dengan 7 suku, tetapi dengan perulangan).
10  suku : pi-lo-pi-lo-po-te-te-‘o-la-mi (sama dengan 9 suku, tetapi dengan akhiran persona lami / kami)
14 suku : pi-lo-pi-lo-po-te-te-‘o-la-mi-a-a-ti-a (bentuk hormat dari yang 10 suku diatas).

Ciri Morfologis Bahasa Gorontalo
Dalam Bahasa Gorontalotidak ada ciri mutlak untuk menandai kelas morfem. Namun jika melihat struktur morfologinya, semua morfem dasar yang menjadi morfem bentuk imperatif bila diberi akhiran –a adalah kata kerja. Contoh:
MD delo                        Deloa! (Bawa!); Deloalo (Bawalah!); Deloa mota kadera boito (Bawa kesana kursi itu!)
MD tubu                        Tubua! (Masak!); Tubualo! (Masaklah!); Tubualo ilaa boito! (Masaklah nasi itu!)
Namun tidak semua morfem dasar kata kerja Bahasa Gorontalo dapat diberi akhiran –a apabila akan dijadikan kata kerja. bentuk imperatif. Ada sejumlah morfem dasar harus diberi akhiran –i bila akan dijadikan kata kerja bentuk imperatif. Contoh, Morfem dasar damba’o, he’uto, dungohu, bentuk imperatifnya bukan damba’a, he’uta, dungohe, melainkan damba’i, he’uti, dungohi. Contoh kalimat:
Damba’i mota tio! (Tiarapi dia!)
He’uti mai pintu boito! (Tutupi pintu itu!)
Dungohi u he lo’iaalio! (Dengarkan yang dikatakannya!)
Namun, ada juga beberapa morfem dasar kata benda dan kata sifat yang dapat juga bertransposisi menjadi kata kerja. Bentuk imperatif apabila diberi akhiran –i seperti morfem dasar kata kerja diatas, seperti terlihat pada contoh dibawah ini:
MD KB     bala (pagar); watopo (atap), talohu (lantai)
   Balai lo hulapa ileengimu! (Pagari kebunmu dengan bambu!)
   Watopi lo sengi belento! (Atapi dengan seng rumah anda)
   Talohi lo dupi belemu! (Beri lantai papan rumahmu!)
MD KS     wopoto; moopoto (lambat)
                  wembidu; meembidu (dekat)
                  Wopoti mota tio bolo wa’upa! (Dekati dia pelan-pelan lalu tangkap!)
                  Wembidi mota tei uuti boito bolo modehu! (Dekati si Buyung itu kalau-kalau jatuh!)
Jadi jelas ciri morfologis morfem Bahasa Gorontalo tidak mutlak sifatnya. Karena cirinya tidak mutlak, terpaksa menggunakan ciri sintaksis.

Imbuhan dalam Bahasa Gorontalo
Bahasa Gorontalo memiliki tiga macam imbuhan yakni awalan (praefix), sisipan (infix) dan akhiran (suffix). Imbuhan ini selain memberikan arti tertentu pada bentukan kata, juga mempunyai fungsi gramatikal.

Fungsi Gramatikal Imbuhan sebagai Pengubah Kelas Kata
Awalan-awalan mo-, mopo-, mo’o-, moti-, motiti-, me’i-, mei-, mohi-, dengan pasangannya dapat berfungsi membentuk morfem dasar. Kata benda menjadi kata kerja. Demikian juga awalan-awalan topo-, dan tapa-, tetapi kedua awalan ini kurang produktif. Seperti contoh:
MD      bala (pagar)
            Taatoonu taa mobala ileenginto? (Siapa yang akan memagari kebun anda?)
            Hulapa ngoolo putu boito diila mo’obala ileenginto. (Bambu yang hanya sekian potong itu tak cukup memagari kebun anda).
            Taatoonu taa he me’ibala ileengi botia? (Siapa yang menyuruh memagari kebun ini?)
            Diipo leibala ileengilio. (Belum terpagari kebunnya).
MD      antongo (darah beku); botu (batu)
            Duhu boito maa loti’antongo. (Darah itu sudah membeku)
            Maa lotitibotu tio, didu mohuto molameto. (Dia sudah membatu (diam seperti batu), tak mau lagi menjawab).
MD      bo’o (baju), jasi (jas), kabaya (kebaya)
            Mohibo’o lo bo’o u toonu yi’o? (Engkau akan memakai baju apa?)
            Pohiyasia jasimu u bohu boito! (Pakailah jasmu yang baru itu!).
            Yilohikabaya lo kabaya lamuto tio ointi. (Berkebaya kebaya pink dia tadi.)
MD      tu’o (muntah)
            Ohilaa motu’o wa’u (Aku ingin muntah)
            Ilodunggaa’u mota topotu’oa taa hi ngongota boito. (Aku mendapati semua orang-orang sakit itu sedang muntah)
MD      wotuto (kentut)
            Diila potitonggo, tapahututo yi’o (Jangan jongkok, engkau terkentut nantinya).
            Yiloolito tio tilapahututo to huungo tau. (Dia jadi malu terkentut dikerumunan orang).
           
Sementara itu, awalan-awalan mopo-, mo’o-, mongo-, moti-, motiti-, mopohu-, mei-, dan pasangannya serta awalan tohu- dapat membentuk morfem dasar kata sifat menjadi kata kerja. Contoh:
MD      uda’a (besar)
            Waajibu olanto mopo’uda’a to mongo’udula’a (Wajiblah atas kita membesarkan (memuliakan) orang tua).
            Diila potiti’uda’a to lipu lo tau uuti! (Janganlah membesarkan diri (sombong) di negeri orang sayang!)
MD      langgato (tinggi)
            Popolanggata po’olo tohe boito! (Tinggikan dahulu gantungan lampu itu).
            Bo he mopohulanggato tomboto buurungi boito. (Makin meninggi saja terbang burung itu).
MD      piohu (bagus/baik).
            Po’opiohe hale alihu otoli’ango tau. (Perbaiki perangai/budi pekerti agar disayang orang)
MD      pedeto (pesek), hulodu (bodoh)
            He tohupedetalio wa’u (Dia menyebut-nyebut aku pesek).
            Diila mowali motohuhulodee to taa mohuhula. (Tak boleh menyebut-nyebut bodoh kpd org yg lbh tua).

1 komentar:

  1. Alhamdulillah saya menemukan ringksan dalam pemecahan masalah skripsi saya.
    Apakah saya dapat menghubungi ibu?

    BalasHapus